Thursday, April 23, 2009

Ayah, Ibu, dan Pacarku Dimana-mana

Di kamar berwarna biru muda yang begitu sempit, ditemani dengan lampu tidur berbentuk bayi laki-laki telanjang dengan penis nya sebagai saklar yang menyala kuning redup, aku duduk memandang styrofoam di dinding yang penuh dengan tempelan foto dan berbagai benda yang menurutku penuh kenangan yang memang layak untuk kutempel disana. Dari sekian banyak foto disana, ada beberapa foto ku yang sedang bersama dengan teman-temanku.
Entah mengapa aku tiba-tiba merasa teman adalah papa, mama, dan pacar yang selalu ada di setiap langkah hidupku. Mereka adalah orang-orang ajaib yang dengan kekonyolannya mampu memberi warna tersendiri untuk hidupku yang sering aku anggap monoton. Teman sebagai seseorang yang mampu berubah menjadi sesosok ayah yang ketika aku salah mendapat marah dan teguran walau dengan cara yang berbeda dengan bagaimana seorang ayah sebenarnya melakukannya, namun bagiku maknanya tetap sama, berusaha mengingatkanku, meluruskan segala tingkah laku ku yang sering keliru.
Mereka terkadang juga mampu berubah menjadi seorang Ibu yang begitu perhatian kepadaku. Perhatian ketika aku mendapat masalah, yang seperti layaknya ibu dengan anaknya yang selalu menanyakan apakah sedang ada masalah atau hanya sekedar mendengarkan curhatan ku tentang segala cerita suka duka hidupku, yang walaupun selalu ditanggapi dengan konyol, tetapi bagaimanapun juga kepedulian dan perhatian mereka kepadaku itu yang terpenting.
Melewatkan seluruh waktu ku dengan mereka, tertawa bersama, dan jalan melewatkan hampir setiap malam minggu ku dengan mereka membuat mereka berubah menjadi sosok pacar yang selalu menemaniku disaat suka dan duka. Terlebih ketika aku sedang tidak memiliki sesosok pacar yang sebenarnya. Namun dengan kehadiran mereka, itu semua perlahan tergantikan.
Aku bahagia menjadi seseorang yang memiliki banyak teman disekitarku, yang dengan itu artinya aku memiliki ayah, ibu, dan pacar dimana-mana sehingga semakin memotivasiku untuk selalu optimis menjalani hidup tanpa perlu takut akan apapun karena “Ayah, Ibu, dan Pacarku” selalu ada disekelilingku. Aku tidak perlu lagi takut akan kesendirian, tidak perlu lagi takut akan tersesat, dan tidak perlu takut pula akan segala hal yang mungkin akan menghalangi langkah ku mencapai tujuan hidup.
Teman, adalah bagian dari hidupku yang tidak akan pernah tergantikan, oleh apapun, dan kapanpun.


Yoga Muda Aditya

Tuesday, April 21, 2009

[kau] tidak untuk dilupakan :untuk dikenang

Beberapa saat sebelum aku mulai menulis ini, aku baru saja mengirim sebuah sms singkat untuknya, “Gud luck ! :)”. Dia akan menghadapi uts hari ini, dan kupikir tidak ada salahnya mengirimkan sebuah sms yang aku harap bisa menjadi penyemangat untuknya, walaupun pada keadaan sebenarnya aku tak tahu sms itu menjadi penyemangat atau sekedar sms tidak penting dipagi hari. Dan aku pun tidak mempermasalahkan hal itu.
Dia tidak membalas sms ku. Mungkin dia sedang siap-siap ke kampus, atau sedang sarapan.

Saat ini aku sedang menulis sendirian dikamar sambil ditemani lagu The Way I Do dari Marcos Hernandes yang tidak tahu mengapa, seperti menceritakan kembali apa yang selama ini aku rasakan.

Your kiss, your smile, your mind
You’re sunlightin my eyes ...
I miss your breath on my neck,
When we whisper in the night

Didn’t wanna want you
Didn’t wanna need you so bad
Didn’t wanna wake up
And find that I was falling so fast

Didn’t wanna need you
Didn’t wanna need anyone
Now look what you’ve done...

Now I can’t go on without you
I’m naked , I can’t fake it
I’m not that strong without you
Never thought I could love you
The way I do..

Your touch, your skin,
Can’t believe the way you let me in
Don’t rush tonight, I need you like
The ocean needs the tide...


Entah mengapa, lagu itu seperti menuliskan kembali apa yang aku pikirkan. Aku yang kini sangat merindukannya. Merindukan ketika aku dan dia masih bersama. Merindukan bagaimana dia tertawa ketika sedang bercanda. Merindukan dia yang begitu manja. Dan sekarang aku tersenyum menulis ini semua.

Aku tidak tahu harus menyalahkan siapa ketika aku seperti ini. Menjadi seseorang yang begitu bodoh yang dulu memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, tetapi sekarang menjadi seorang lelaki sakit jiwa yang terus mengharapkan untuk kembali, padahal aku sadar kemungkinan itu sangatlah kecil, bahkan bisa dibilang tidak ada.

Disisi lain aku juga akan menjadi sangat egois ketika aku tetap seperti ini. Ketika aku tidak bisa membuka hati lagi kepada orang lain. Aku yakin dia akan sangat terganggu ketika aku seperti ini, dan aku juga akan menjadi sangat jahat ketika aku mengatakan sayang kepada orang lain yang membuka hubungan dengan ku padahal hatiku bukan untuknya.

Sekarang, esok dan nanti hanya ada satu hal yang aku harapkan dalam hidupku.
Mendapatkan rasa sayang yang tulus dari seseorang yang aku sayang, seseorang yang bisa memahami arti dari rasa sayang itu sendiri. Bukan karena materi atau fisik.
Entah siapapun orangnya.
Dan untuk dia, bagiku kamu bukanlah masa lalu yang harus dilupakan, tetapi sebuah kenangan indah yang akan selalu kuingat, karena aku bangga bisa menjadi orang yang pernah kau sayangi.


Yoga Muda Aditya
Bandung for live, Jakarta for love, Bandung-Jakarta for life

Monday, April 20, 2009

national examination : sebuah perjuangan penuh kenangan

22, 23, 24 april 2008...

hampir setahun yang lalu gw mengalami sebuah moment 3 hari yang sangat menentukan dalam hidup gw, ujian nasional.
sebuah ujian yang menjadi momok bagi hampir sebagian besar siswa kelas xii, termasuk gw salah satunya. gimana engga, tahun gw adalah tahun dimana ujian nasional mengalami perubahan besar-besaran, mulai dari jumlah mata ujian yang jadi dua kali lipat menjadi enam mata ujian yaitu 3 mata ujian umum : matematika, bahasa indonesia, dan bahasa inggris dan 3 mata ujian jurusan, dan karena gw jurusan ilmu alam, beruntunglah gw mendapat 3 mata ujian yang paling asik, biologi, fisika, dan kimia !
selain jumlah mata ujian yang berubah, juga standar kelulusan yang naik gak kira-kira ! belom lagi jadwal ujiannya yang begitu matching !
hari pertama : bahasa indonesia-matematika
hari kedua : bahasa inggris-kimia
hari ketiga : biologi-fisika

hahahaha !! manteb bangettt !

untuk mempersiapkan ujian nasional, sekolah gw adalah sekolah yang concern banget sama siswanya. gw dapet pemadatan materi dari bulan januari, dan semua mata pelajaran non ujian nasional untuk sementara dihilangkan, jadi otomatis tiap hari gw ngadepin yang namanya matematika, fisika, biologi, dan kimia ! seharii dari jam 7 sampai 13.30 kerjaannya cuma ngulik angka tiada ampun. dan itu pun belum selesai, kelar sekolah gw juga musti bimbel sampe sore, dan lagi-lagi yang dikulik adalah rumus viskositas, integral, matriks, isomir gusus fungsi, organ-organ manusia dan sebangsanya. dan ngga tau kenapa malah disaat-saat itu gw merasakan enaknya masuk jurusan IA, gw mulai menikmati pelajaran malah di saat akhir-akhir gw sekolah. Gw baru sadar kalo pelajaran gw asik banget. gw sempet ngomong sama diri gw sendiri "ya ampun ternyata fisika cuma gini doang?kenapa selama ini gw selalu remidi tiap ada test fisika sih?busettt"
karena begitu bisa ngerjain soal yang susah, kepuasan yang kita dapet gak terkira. sumpah, puas banget ! beda sama waktu gw kelas x ma xi yang masa-masa sekolah gw lebih gw habiskan untuk organisasi dan kegiatan di luar sekolah, kaya osis lah, ngurus pensi, kegiatan ini itu. malah bisa dibilang intensitas gw belajar sama gw organisasi lebih gede-an di organisasi. Dan saat-saat itu gw menjadi salah satu siswa "natural science class" yang benci ma pelajaran jurusan gw ! rasanya pengen cabut mulu dulu ! dan untung gw adalah salah satu siswa yang sering cabut secara legal, it's mean gw cabut pake surat keterangan dari guru piket. alesannya rapat lah, kegiatan osis lah, dsb. dan guru gw percaya aja karena gw anak osis. jadi gak ada tuh yang namanya cabut lompat pager. cabut gw ma temen-temen osis gw ya cabut terhormat. haahahahaahahha


okeh, back to the main topic.

akhirnya hari istimewa itu pun datang setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan. dan gw lumayan lancar ngerjain ujian sendiri, tanpa nyontek kecuali fisika, dan itu pun cuma dikit dan karena bener-bener darurat! for info aja ni, selama ujian nasional kelas gw bersih ! gak ada yang nyontek ! semua ngerjain pure sendirian ! kita satu kelas punya prinsip, dan itu semua bukan karena kita jadi kelas program internasional satu-satunya di angkatan gw trus jadi sok-sok an gak pada nyontek. cuman tanpa dikoodinir untuk main bersih, tiap anak kelas gw udah sadar arti dari sebuah ujian, padahal ni guru gw aja sampe ngasih tau kalo ntar waktu un agar saling bantu antar temen, tetep aja semua percaya diri ngerjain bersih. Demi Allah, itu adalah hal yang paling gw banggain dari kelas gw diluar kekaguman dan kebanggaan gw sama temen-temen gw yang begitu jenius-jenius. Gw ngerasa bangga ketika banyak banget temen kuliah gw yang dengan bangga cerita tentang ujian nasional nya yang dapet bocoran lah, yang bisa nyontek membabi buta karena pengawasnya baik lah, yang nyogok pengawasnya lah. Subhanallah, kelas gw enggak ! beda banget kebanggaan ketika kita cerita gimana "gw berhasil nyontek" sama kebanggaan ketika kita cerita "gw berhasil ngerjain sendirian" !

gw sama sekali gak iri sama temen-temen kampus gw yang nilai un nya outstanding "menurut ijasah" ! jujur, nilai un temen-temen kuliah gw rata-rata 50 keatas ! tapii prakteknya otak mereka gak lebih dari temen-temen sma gw yang nilai un na 30an ! serius ! sampe temen gw pernah ada yang bilang ke gw, "emang gak, nilai un gw tinggi tapi jujur otak gw nol !"

so? apa gunanya gitu dapet nilai tinggi di ijasah ? buat dibanggain sama anak cucu? buat dibanggain kalo dulu orang tuanya dapet contekan atau bocoran gitu? atau mau ngibul kalo itu nilai asli? kalo gw sih jujur dunia akhirat malu bohong sama anak kalo kita ngaku-ngaku nilai abal-abal di bilang nilai murni usaha sendiri ! itu sama aja orangtua pecundang !

satu pesen gw buat temen-temen yang sekarang lagi berjuang buat ujian nasional !
berusaha, berdoa, dan percaya kalau kalian bisa !

lakukan apa yang terbaik yang menjadi bagian kalian, dan selanjutnya Allah akan menalakukan apa yang menjadi bagian-Nya.

jangan cepet putus asa, tetep berjuang untuk yang terbaik. karena momen-momen ini yang akan menjadi cerita manis kalian untuk masa depan. seperti gw yang sekarang bisa tersenyum bangga menulis kembali cerita perjuangan gw dulu yang penuh kenangan. ingin kembali rasanya ke masa itu untuk kembali menikmati betapa indahnya berusaha, berjuang meraih impian !


yoga muda aditya,
Graha Garia Bandung