Tuesday, April 21, 2009

[kau] tidak untuk dilupakan :untuk dikenang

Beberapa saat sebelum aku mulai menulis ini, aku baru saja mengirim sebuah sms singkat untuknya, “Gud luck ! :)”. Dia akan menghadapi uts hari ini, dan kupikir tidak ada salahnya mengirimkan sebuah sms yang aku harap bisa menjadi penyemangat untuknya, walaupun pada keadaan sebenarnya aku tak tahu sms itu menjadi penyemangat atau sekedar sms tidak penting dipagi hari. Dan aku pun tidak mempermasalahkan hal itu.
Dia tidak membalas sms ku. Mungkin dia sedang siap-siap ke kampus, atau sedang sarapan.

Saat ini aku sedang menulis sendirian dikamar sambil ditemani lagu The Way I Do dari Marcos Hernandes yang tidak tahu mengapa, seperti menceritakan kembali apa yang selama ini aku rasakan.

Your kiss, your smile, your mind
You’re sunlightin my eyes ...
I miss your breath on my neck,
When we whisper in the night

Didn’t wanna want you
Didn’t wanna need you so bad
Didn’t wanna wake up
And find that I was falling so fast

Didn’t wanna need you
Didn’t wanna need anyone
Now look what you’ve done...

Now I can’t go on without you
I’m naked , I can’t fake it
I’m not that strong without you
Never thought I could love you
The way I do..

Your touch, your skin,
Can’t believe the way you let me in
Don’t rush tonight, I need you like
The ocean needs the tide...


Entah mengapa, lagu itu seperti menuliskan kembali apa yang aku pikirkan. Aku yang kini sangat merindukannya. Merindukan ketika aku dan dia masih bersama. Merindukan bagaimana dia tertawa ketika sedang bercanda. Merindukan dia yang begitu manja. Dan sekarang aku tersenyum menulis ini semua.

Aku tidak tahu harus menyalahkan siapa ketika aku seperti ini. Menjadi seseorang yang begitu bodoh yang dulu memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, tetapi sekarang menjadi seorang lelaki sakit jiwa yang terus mengharapkan untuk kembali, padahal aku sadar kemungkinan itu sangatlah kecil, bahkan bisa dibilang tidak ada.

Disisi lain aku juga akan menjadi sangat egois ketika aku tetap seperti ini. Ketika aku tidak bisa membuka hati lagi kepada orang lain. Aku yakin dia akan sangat terganggu ketika aku seperti ini, dan aku juga akan menjadi sangat jahat ketika aku mengatakan sayang kepada orang lain yang membuka hubungan dengan ku padahal hatiku bukan untuknya.

Sekarang, esok dan nanti hanya ada satu hal yang aku harapkan dalam hidupku.
Mendapatkan rasa sayang yang tulus dari seseorang yang aku sayang, seseorang yang bisa memahami arti dari rasa sayang itu sendiri. Bukan karena materi atau fisik.
Entah siapapun orangnya.
Dan untuk dia, bagiku kamu bukanlah masa lalu yang harus dilupakan, tetapi sebuah kenangan indah yang akan selalu kuingat, karena aku bangga bisa menjadi orang yang pernah kau sayangi.


Yoga Muda Aditya
Bandung for live, Jakarta for love, Bandung-Jakarta for life

No comments: